Seskab: Soal Soeharto, Terserah Dewan Kehormatan & Tanda Jasa

Seskab: Soal Soeharto, Terserah Dewan Kehormatan & Tanda Jasa

Anwar Khumaini - detikNews
Berbagi informasi terkini dari detikcom bersama teman-teman Anda
Jakarta Sekretaris Kabinet menyerahkan sepenuhnya putusan mengenai 10 nama calon pahlawan nasional, termasuk mantan Presiden Soeharto kepada Dewan Gelar Kehormatan dan Tanda Jasa. 10 Usulan itu akan segera diserahkan dari Kemensos.

"Terserahlah (Soeharto), itu tergantung sistem anggota dewan gelar kehormatan dan tanda jasa kehormatan," kata Sekretaris Kabinet, Dipo Alam, sebelum menghadiri pertemuan Presiden SBY dengan 7 pemimpin Lembaga Tinggi Negara di Gedung MPR, Senayan, Jakarta, Senin (18/10/2010).

Menurut dia, yang diusulkan sebagai pahlawan nasional tetap 10 orang. 10 Calon pahlawan nasional antara lain Ali Sadikin dari Jawa Barat,� HM Soeharto dari Jawa Tengah dan KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur dari Jawa Timur.

"Saya dengar dari Kemensos tetap 10," ujar dia.

Proses mengenai calon pahlawan nasional akan disusun oleh Sekretaris Militer Laksamana Muda Sudirman. "Dalam perjalanan Kemensos, nanti mau dikirim," kata Dipo.

Pembahasannya bagaimana? "Belum tahu nanti biar anggota dewan yang memutuskan. Ketuanya Pak Menko Polhukam," kata Dipo.

Sementara itu, Mensesneg Sudi Silalahi, menyarankan agar masalah calon pahlawan nasional ditanyakan langsung kepada ketua dewan tanda jasa dan kehormatan.

"Jadi, ada dewan tanda-tanda kehormatan, ada Menko Polhukam. Silakan ditanya ada usulan belum. Kalau sudah bagaimana prosesnya," kata Sudi.

Ada 18 nama yang diusulkan masyarakat sebagai pahlawan nasional. Dari jumlah tersebut setelah dilakukan verifikasi, didapat 10 nama, yakni Ali Sadikin dari Jawa Barat, Habib Sayid Al Jufrie dari Sulteng, HM Soeharto dari Jawa Tengah, KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur dari Jawa Timur.

Selanjutnya, Andi Depu dari Sulawesi Barat, Johanes Leimena dari Maluku, Abraham Dimara dari Papua, Andi Makkasau dari Sulawesi Selatan, Pakubuwono X dari Jawa Tengah, dan Sanusi dari Jawa Barat.

(aan/fay)

0 komentar: