Kontroversi Soeharto Pahlawan Andi Arief: Kita Harus Kejar Rekonsiliasi Nasional untuk Kesejahteraan

Kontroversi Soeharto Pahlawan

Andi Arief: Kita Harus Kejar Rekonsiliasi Nasional untuk Kesejahteraan

Djoko Tjiptono - detikNews
Berbagi informasi terkini dari detikcom bersama teman-teman Anda
Jakarta Kalangan Istana tengah menggulirkan wacana rekonsiliasi nasional. Rekonsiliasi yang digagas ini diharapkan tak hanya mengejar situasi damai dengan masa lalu, tetapi juga kesejahteraan bagi masyarakat.

Hal tersebut diungkapkan staf khusus presiden bidang bantuan sosial dan bencana alam, Andi Arief, saat berbincang-bincang dengan detikcom, Senin (18/10/2010). Hal tersebut disampaikan Andi terkait kontroversi pemberian gelar pahlawan bagi mantan Presiden Soeharto.

"Bukan hanya Soeharto tak layak mendapat gelar pahlawan. Lebih dari itu, menyodorkan nama Soeharto sebagai pahlawan adalah kerjaan yang tak perlu," ungkap Andi.

Namun demikian, lanjut Andi, hal tersebut tidak boleh mematikan semangat rekonsiliasi nasional. Proses rekonsiliasi harus terus dikejar.

"Kita harus mengejar rekonsiliasi semata-mata bukan untuk situasi damai, tapi untuk arah kesejahteraan," tegas Andi.

Mantan aktivis yang menjadi korban penculikan saat rezim Orde Baru berkuasa itu menambahkan, proses rekonsiliasi nasional itu harus dibuka dengan permintaan maaf dari keluarga Cendana. Keluarga Cendana harus meminta maaf kepada mereka yang telah menjadi korban Soeharto.

Namun hal itu saja tidak cukup. Andi menegaskan, dalam hal ini negara juga harus terlibat karena hal ini bukan lagi berada di tingkat keluarga. Apa yang dilakukan Soeharto, mulai dari kejahatan HAM sampai kaburnya dana BLBI, dilakukan sang Jenderal Besar itu sebagai kepala negara.

Ditegaskan Andi,� penghilangan paksa para aktivis adalah bagian kecil cerita represi kediktatoran Soeharto. Masih banyak kasus lain yang lebih besar seperti pembubaran Masyumi, PSI, PKI dan lain-lain.

Andi berharap, pihak Cendana maupun kroni Soeharto, tak hanya sekadar menginginkan gelar pahlawan bagi Soeharto. Mereka harus memiliki niat menghilangkan dendam dan memberikan sumbangsih bagi pembangunan negara.

"Harus ada yang mulai mengalah. Tommy, Cendana dan kroni harus mengalah. Mereka harus mau memasukkan dan mengembalikan uang kepada negara secara terhormat. Bagaimana caranya? Banyak model yang bisa dilakukan, satu di antaranya melalui rekonsiliasi pajak dan memutarnya di sektor riil. Rekonsiliasi nasional untuk kesejahteraan rakyat adalah jawaban, bukan gelar pahlawan," tegas Andi.
(djo/nrl)

0 komentar: